Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2014

Untuk Kita yang Pernah Berjuang Bersama

Aku ingat masa-masa itu Saat kamu dan aku berbagi mimpi tentang suatu dunia di masa depan Mimpi bersama teman dan sahabat kita Mimpi untuk membangun sesuatu yang lebih baik Aku ingat saat kau memintaku untuk membantumu Bagaimanapun kondisinya nanti Entah siapakah nanti yang akan mencapai garis finish Dan memperoleh medali Kita berjanji untuk tak saling meninggalkan Aku ingat betapa berat proses yang kita hadapi Mungkin fisikku dan fisikmu lelah untuk bertahan Tapi dorongan dan semangat dari mereka membuat kita tak henti berjuang Kita berjanji untuk menjunjung tinggi suportivitas Dan jangan biarkan pertemanan kita rusak hanya karna ini Kini, Kau yang telah berhasil mencapai finishnya Mungkin dewi fortuna tak berpihak padaku di pertandingan ini Atau aku bukanlah ahli yang mahir dalam perlombaan ini Kuucapkan selamat padamu wahai kawanku atas kemenanganmu Tak lupa doa kusertakan padamu untuk perjuanganmu selanjutnya Kau harus terus berjua

Menjadi Seorang Pemimpin Wanita

Pengalaman akan suatu kegagalan mendapatkan amanah menjadi seorang pemimpin menjadi suatu anugrah sehingga dapat menorehkan suatu pemikiran melalui tulisan ini. Mencoba memberikan semangat bagi kalian para perempuan yang bercita-cita menjadi pemimpin bagi negeri ini kelak seperti saya. Sosok pemimpin wanita pertama bagi saya yang sangat berkesan adalah seorang gadis Jawa anggun nan manis kelahiran Jepara. Beliau adalah Raden Ajeng Kartini. Meskipun meninggal di usia yang masih sangat muda, 25 tahun, namun jasa beliau sungguh sangat besar memberikan pengaruh bagi peradaban keberadaan kaum perempuan di Indonesia. Bagi saya, cita-cita dan harapan besar beliau untuk memberikan pendidikan bagi kaum perempuan sungguhlah suatu pemikiran besar seorang gadis yang baru berusia belasan tahun, dapat dikatakan baru memasuki tahap remaja. Berbeda sekali dengan kondisi sekarang. Miris sekali melihat fenomena kehidupan remaja saat ini yang menurut saya sangat terpengaruh dengan perkembang

Cerita Seonggok Mobil Reyot

Layaknya sebuah mobil yang sedang rusak Entah dia telah kehabisan bensin, pelumas, ataupun onderdil yang telah usang Ia membutuhkan montir untuk diperbaiki Ia butuh sparepart baru untuk mengganti yang lama Tapi, ia kini hanya terseok di persimpangan persimpangan sepi tanpa orang lalu lalang Mungkin ia sedang menanti waktu Waktu untuk mobil derek menjemputnya dan membawa ke tukang loak Atau dia sedang menanti keajaiban Keajaiban saat mesinnya berputar kembali Saat ia dapat menelusuri tiap sudut jalanan Meski saat dia kembali, semua berjalan pulih dan normal namun ada yang tak lagi sama Dia bukan mobil baru Ada bagian yang telah terganti