Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2014

Arti Sebuah Pengorbanan

Inilah kisah baruku. Pertarungan batin yang harus kuhadapi selama beberapa hari ini. Mencoba meredam ego semata demi keluarga yang kusayangi. Keluarga baru yang kutemukan 2 tahun yang lalu dan teramat spesial dalam hidupku. Selain keluarga biologis yang selalu kumiliku selama hampir 20 tahun hidupku ini. Aku kini merasakan apa arti pengorbanan yang sesungguhnya. Saat aku tak ingin keluargaku dicaci maki, tak ingin orang lain merendahkannya. Karena mereka tak tahu apa-apa tentang isi keluargaku ini. Aku rela mengorbankan diriku untuk mereka. Bukan karena mereka yang memintaku. Tapi karena inilah keinginanku demi mereka. Aku tahu saat aku mengambil keputusan untuk melangkah maju. Ini memang bukan passion yang aku pendam dan ingin kucapai selama ini. Dan tak pernah sedikitpun terlintas di pikiranku ataupun citaku untuk menjadi sosok ini. Tapi aku rela demi mereka keluargaku. Demi menjaga nama baik keluargaku ini. Aku rela orang mencaci makiku menganggap aku bodoh bego dan sebag

APAKAH ITU YANG BENAR-BENAR AKU INGINKAN?

Entah mengapa semenjak dua bulan ini aku merasa selalu memikirkancita-citaku di suatu organisasi yang sedang kujalani. Aku ragu apakah aku akan mempertahakan cita-cita tersebut. Saat mulai menjalani setahun lebih kehidupanku dalam organisasi tersebut keinginanku untuk meraih cita-citaku tersebut justru mulai runtuh. Keinginan sekuat baja yang dulu selalu kupertahankan kini mulai terkikis dan berkarat menjadi sebuah besi usang. Ternyata saat melihat kenyataaan bahwa hal tersebut akan menjadi sesuatu yang berat bagiku, aku menjadi ragu untuk mengambil keputusan apabila suatu saat aku siap mengemban amanah suatu posisi. Meskipun belum tentu pula calon pemimpinku akan memilihku untuk ada di posisi tersebut. Manajemen kegiatanku semakin buruk sekarang terlebih aku merasa ada kejaran akademik yang ingin kucapai di dua semester mendatang. Terlebih menjadi "seseorang" tersebut sangatlah berat. Aku harus banyak merelakan waktu untuk mengikuti kegiatan2 hingga larut malam dan membag

PERFEKSIONIS

Melankolis. Sanguinis. Sungguh dua perpaduan kepribadian yang aneh. Namun inilah kenyataan yang ada pada diriku. Dua campuran yang memiliki porsi sama dalam diriku. Tapi teman-temanku tak pernah mengira kepribadian melankolisku ini karena aku selalu menyembunyikannya dibalik sikap sanguinisku. Dan mungkin inilah "citra" yang ingin kutampilkan di depan mereka. Namun satu hal yang mungkin agak terlihat di mata mereka adalah sikap perfeksionisku. Hal ini masih mendominasi kehidupanku. Entah dalam hal akademik, pergaulanku ataupun kehidupan percintaan mungkin hahaha... Terkadang aku merasa memang benar aku selalu merasaa menyesal atau lebih tepatnya kecewa jika aku mengetahui apa yang aku kerjakan tidak mendapat hasil yang terbaik dan aku mengetahui orang lain mendapatkan yang lebih baik. Akhirnya, kadang aku kurang mensyukuri apa yang telah aku terima. Yap, melalui perkataan seorang teman baikku kemarin aku tersadar memang aku kurang bersyukur dengan apa yang telah aku dapat