APAKAH ITU YANG BENAR-BENAR AKU INGINKAN?

Entah mengapa semenjak dua bulan ini aku merasa selalu memikirkancita-citaku di suatu organisasi yang sedang kujalani. Aku ragu apakah aku akan mempertahakan cita-cita tersebut. Saat mulai menjalani setahun lebih kehidupanku dalam organisasi tersebut keinginanku untuk meraih cita-citaku tersebut justru mulai runtuh. Keinginan sekuat baja yang dulu selalu kupertahankan kini mulai terkikis dan berkarat menjadi sebuah besi usang. Ternyata saat melihat kenyataaan bahwa hal tersebut akan menjadi sesuatu yang berat bagiku, aku menjadi ragu untuk mengambil keputusan apabila suatu saat aku siap mengemban amanah suatu posisi. Meskipun belum tentu pula calon pemimpinku akan memilihku untuk ada di posisi tersebut.
Manajemen kegiatanku semakin buruk sekarang terlebih aku merasa ada kejaran akademik yang ingin kucapai di dua semester mendatang. Terlebih menjadi "seseorang" tersebut sangatlah berat. Aku harus banyak merelakan waktu untuk mengikuti kegiatan2 hingga larut malam dan membagi waktu untuk mengerjakan tugas dan urusanku yang lain. Selama ini aku hanya bisa melihat sosok role model lelaki di posisi tersebut. Sehingga aku kurang bisa mendapat gambaran role model perempuan di organisasiku.
Dulu aku lebih menginginkan posisi itu karena suatu prestige. Aku menganggap sosok posisi itu tampak sangat keren dengan wibawa yang dimiliki dan pemikiran yang diungkapkan melalui kata-kata yang membuat orang dapat kagum melihat dan mendengarnya. Namun aku sadar, mindset ini SALAH BESAR. Ada banyak pembelajaran yang kudapatkan ternyata. Terlebih saat aku mencoba ngobrol dengan seseorang yang pernah mengemban amanah di posisi tersebut. Dan satu info penting, dia adalah salah satu role model yang kukagumi hehehe...  Setelah aku mencoba mengutarakan keinginanku ini, dia cukup mendukungku terlebih dia melihat ada potensi yang aku miliki. Menurutnya, aku sudah cukup berani untuk berbicara di depan umum meskipun kadang arah pembicaraanku terkesan dangkal dan tidak sesuai alur menurutnya. Tapi kuterima kritik itu karena aku menyadari memang aku masih belum sehebat dirinya.
Kini, memasuki minggu terakhir liburanku dan sebentar lagi aku akan kembali masuk kuliah kegelisahan itu kembali menguak dalam hatiku. Apakah posisi itu benar masih menjadi cita-citaku? Dan apakah benar itu yang aku inginkan?Apakah aku sanggup untuk menjalaninya setahun kedepan andaikan aku menerima amanah tersebut. Hingga saat ini mungkin aku masih belum memikirikan keputusannya. Namun satu hal yang aku pelajari, andaikan memang benar posisi itu adalah cita-cita yang ingin kuperjuangkan saat aku berada dalam organisasi itu biarlah aku berjuang bukan karena egoku untuk mendapatkan prestige namun karena aku tahu akan bayak pengalaman dan pembelajaran bagi kehidupanku.

Sabtu pagi, 11-1-2014
Solo...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KEMAHASISWAAN ITB DI MATA NYOMAN ANJANI: SANG PEMIMPIN PERGERAKAN MAHASISWA ITB

YAKIN BERHIJAB?

PENGORBANAN SELALU MEMBUTUHKAN HARGA