SEPUCUK RINDU UNTUK TERKASIH



Sepi ini mengingatkanku pada kehangatan
Untuk mencari celah kembali bersama kalian
Ada gelisah yang merasuk
Ada resah yang tak terbendung
Ada cinta yang tak padam
Ada rindu yang tak pernah layu

Memori bersama selalu membawa kenangan untuk merindu
Serpihan kenangan tentang masa kecil,
Remaja hingga kini beranjak dewasa
Rasanya ingin aku memeluk kembali kenangan manis itu
Membawaku pada waktu saat aku memiliki kalian sepenuhnya
Membawaku pada masa manis tanpa air mata

Mama,
Kutahu ini masa yang berat bagimu melepaskan putri kecilmu
Yang kini telah siap menjadi seorang wanita penjagamu
Aku selalu dapat membaca sedih bahagiamu
Meskipun jarak dan waktu ini terlampau jauh
untuk kugenggam dengan tanganku
Tapi, rasa cintaku ini akan selalu kau miliki
Meskipun ada sosok pria lain yang akan datang menghampirimu
Dan memintaku untuk jadi pendampingnya
Tapi kini yang kumau
Hanya melihat raut wajahmu dan memastikan kau baik – baik saja
Tak kurang satu apapun
Meskipun kadang ku durhaka
tak pernah mau dengarkan keluh kesahmu
dan hanya senang mengikuti egoku
maafkan aku tak lagi jadi putri kecil yang manis untukmu
kotak-kotak hitam yang pernah kita lalui
membuatku berubah dengan penampilan ini
Namun, suatu saat akan kubuktikan
Kumampu mengukir senyum bahagia untukmu dengan perjuanganku

Papa,
Sejujurnya aku sangat rindu masa berduaku bersamamu
Masa kita berbagi tentang harapanmu tentangku
Dan masa di saat aku bersinar menceritakan asaku di masa depan
Kini tak lagi kulihat tawamu yang sehangat dulu
Tak lagi kudengar celotehanmu yang sesering dulu
Apakah menuanya umurmu semakin membuat kau diam
Apakah bertambahnya umurmu semakin membuat selera humormu berkurang
Jika memang seperti itu keadaannya,
Aku akan bersimpuh dengan sunguh di depan Tuhanku
untuk mengembalikan sosok hangatmu pada putri kecilmu
Selama ini aku hanya diam memandangmu dalam sketsa layar monitorku
Atau pigura dalam dinding kamarku
Namun tahukah engkau?
Aku begitu membendung kuat rinduku pada kehadiranmu
Aku begitu menantikan kau datang hanya dengan sepucuk pesanmu
Menanyakan semua kabar tentangku dan hari-hari yang kulalui disini
Tak perlu aku melihat fisikmu untuk dapat memelukmu
Karna kutahu banyak keterbatasan yang kini kita hadapi
Apakah kau disana juga memiliki rasa yang sama denganku?
Mungkinkah kau diam karna kau tak mau membagi duka keluh kesahmu
Mungkinkah kau tak ingin terlihat lemah di hadapan putri kecilmu
Karna bukan begitukah seharusnya citra yang kau jaga
Menjadi sosok kuat dan tangguh bagi putri kecilmu
Ataukah seseorang telah mengambil semua ingatanmu
Sehingga tak kudapati lagi sosok kehangatanmu dulu
Kini putri kecilmu telah menginjakkan usia yang semakin matang
Mungkin beberapa tahun lagi akan datang seorang pria mapan kepadamu
Meminta permatamu ini untuk mendampinginya di sisa hidup pria itu
Aku rindu semoga momen itu akan jadi saat aku melihat kelembutanmu kembali
Memeluk hangat putri kecilmu dan membisikkan nasihat bagi hidupnya

Papa, mama
Aku tak pernah tahu takdir tentang aku, kalian dan kita
Aku tak pernah tahu sehat dan sakitku
Dan tak pernah tahu sepanjang apa sisa hidupku
Tapi satu hal yang kutitipkan pada Tuhanku dalam tiap hembusan doaku
Adalah untuk menjaga kalian selalu bahagia bersama
Menjaga kalian selalu berkecukupan tak kurang satu apapun
Melihat permata harapan kalian bahagia dengan hidupnya
Dan menikmati masa tua kalian hingga senyum bahagia mengukur raut wajah kalian
Di akhir Tuhan akan memanggil kalian kembali

Komentar

Postingan populer dari blog ini

YAKIN BERHIJAB?

KEMAHASISWAAN ITB DI MATA NYOMAN ANJANI: SANG PEMIMPIN PERGERAKAN MAHASISWA ITB

EKSPLOITASI SUMBER DAYA ALAM INDONESIA SEBAGAI BENTUK PENJAJAHAN KAPITALIS ASING DI ERA MODERN