Carita dalam Cerita
21
Mei 2013. Hari dimana perjalanan kami, Plano11, dimulai. Sebuah bus telah
menunggu di depan gerbang kampus Ganesha bahkan sebelum sang surya tampak
bersinar dari ufuk timur. Rencananya hari itu kami akan melakukan sebuah
liburan angkatan pertama kali ke sebuah pantai yang terhampar di Ujung Pulau
Jawa, tepatnya di Provinsi Banten. Yap, CARITA namanya. Aku telah membayangkan
betapa banyak hal indah yang akan kulalui bersama teman-teman yang telah 2 tahun
bersamaku di kampus ini. Terlebih hari itu merupakan saat pertama aku berkunjung
ke Carita. Meskipun aku baru merasa mengenal mereka saat kami telah disatukan
dalanm satu wadah himpunan, HMP. Bahkan hal yang sangat kusesali aku baru
benar-benar merasa mengenal mereka setelah liburan ini. Banyak cerita yang tak
pernah kudengar dari mulut mereka sendiri dan disini aku menemukan saat-saat
berinteraksi secara dekat dengan mereka. Namun hal inilah yang sangat aku
syukuri pula karena aku semakin menyayangi angkatan ini, Plano11. Entah teman
perempuan atau laki-laki keduanya merupakan keluargaku taka a perbedaan kasih
sayang bagiku untuk mereka. Hal inipun kembali mengingatkanku pada salah satu
perkataan sahabatku, Tiara. Sewaktu kami sedang melakukan sesi cerita berdua,
dia pernah berkata bahwa liburan ini membuatnya semakin menyayangi teman-teman
2011, terutama teman-teman cowok kami. Bahkan baginya kasih sayang untuk
teman-teman cowo itu sudah seperti saudara dan keluarga sehingga tak mungkin akan
ada “cinta lokasi” antara dia dengan
teman cowo seangkatan kami. Kata-kata yang cukup menggelitikku. Semoga apa yang
dikatakannya juga tidak terjadi padaku. Hehe
Kembali
ke topik awal tentang cerita liburanku. Kami tiba di Carita sekitar pukul
setengah 1 siang dan langsung disuguhi makan siang ala pantai. Yap ikan bakar,
sambal terasi dan lalapan. Sungguh hidangan yang sangat menggugah selera makan
sambil duduk menikmati keindahan pinggir pantai yang kemudian dilanjutkan
dengan sesi foto-foto awal sebelum melanjutkan ke acara klimaks, yaitu BERMAIN
AIR. Sangat berterimakasih kepada Ami, teman kami yang telah menyediakan
fasilitas yang super keren untuk liburan angkatan pertama kami ini. Namun cuaca
mendung yang kemudian diikuti hujan yang mengguyur pantai cukup mengganggu
waktu bermain kami. Tapi hal tersebut tidak meluluhkan semangat kami untuk
melanjutkan keasikan bermain air diiringi gulungan ombak pantai yang seolah
terus melambai mengajak kami bermain dan bergabung. Lalu sore hari yang indah
sebagai penutup acara bermain kami di pantai, kami menyewa banana boat untuk
menikmati air Carita dan memacu adrenalin kami berendam di tengah laut. Awalnya
hal tersebut terasa menakutkan bagiku karena aku tidak bisa berenang dan
teman-teman justru ingin banana boat yang kami tumpangi diceburkan ke laut. Tapi
karena aku merasa sebagai kaum minoritas yang terpojok, akhirnya aku mengikuti
apa kata mereka. Saat banana boat kami telahmelaju beberapa menit ketegangan
dimulai dan terceburlah kami ke laut. Aku panik. Aku tidak bisa berenang dan aku
tenggelam di bawah banana boat. Namun kesigapan temanku membuat aku dapat
terapung di laut dan menenangkan diriku yang sempat tampak sangat panik. Ternyata
masalahnya ada di pelampungku yang terpasang tidak kencang. Huh, sungguh hal yang
menyebalkan. Namun aku kembali bersemangat menikmati putara-putaran banana boat
selanjutnya. Bahkan aku sampai berani mencoba menaiki banana boat untuk kedua
kalinya bersama beberapa temanku karena ketagihan yang luar biasa terhadap
permainan air satu ini. Terlebih harga yang ditawarkan lebih murah daripada
yang pernah aku coba dulu di Bali. Cukup membayar 25.000 rupiah kami dapat
menikmati asiknya bermain banana boat selama 15 menit.
Malam
hari adalah momen yang terasa romantic bagiku menikmati malam di pinggir pantai
dengan suara deburan ombak di bawah sinar rembulan. Namun bukan hanya untuk 2
orang tapi bersama 40 teman Plano11
lainnya. Malam itu kami mengisi acara dengan bermain music sambil bernyanyi
bersama-sama. Menyanyikan senandung-senandung yang penuh dengan keceriaan atau
beberapa lagu yang dpaat menghibur kegalauan teman-teman Plano11. Sesi malam
itu kami tutup dengan curhatan dari Bakri tentang kegelisahannya terhadap
kondisi beberapa teman kami yang sedang mengalami masalah akademik yang sangat
serius.
Kami
pulang ke Bandung esok harinya tanggal 22 mei pada siang hari di tengah rintik
hujan Carita yang mengiringi kepulangan kami. Sebuah momen indah yang kini
telah terbingkai dalam hati dan memoriku. Tak hanya itu, bahkan beberapa teman
menjuluki liburan ini dengan sebuah nama, Carita Membawa Luka, karena beberapa
temanku mengalami kecelakaan kecil saat bermain air di pantai, seperti Adti
yang tergulung ombak saat mecoba permainan body board sehingga meninggalkan
luka cukup parah di hidungnya, Nizar yang mengalami kram di kaki, lalu aku
sendiri yang hampir terseret ombak sehingga beberapa bagian tubuhku mengalami
luka lecet. Namun semua kejadian tersebut tidak mengurangi rasa senang kami
bermain di pantai dan membuat kami takut untuk bermain disana.
Aku
akan selalu merindukan momen-momen indah lagi bersama teman-temanku, Plano11
dan smeoga hal itu akan terulang kembali di liburan angkatan selanjutnya.
Solo, 30 Mei 2013
Fosa
Komentar
Posting Komentar