MANUSIA BERKEPALA DUA
Jika Indonesia memiliki momen bersejarah dalam hidupnya pada 17 Agustus 1945, maka aku menetapkan 6 Februari 1994 sebagai momen paling bersejarah dalam hidupku. Karena tepat pada tanggal tersebut seorang bayi mungil memperoleh kemerdekaan dari rahim ibunya. Untuk pertama kali, sang bayi, yang tak lain adalah aku, menghirup udara kebebasan di dunia. Dan kini, di tahun 2014, bayi perempuan itu telah berubah menjadi seorang perempuan. Perempuan yang telah memiliki usia cukup matang. Ya, 20 tahun. Bagiku, 20 tahun adalah titik balik dalam hidupku. Usia dimana aku tak lagi menjadi anak kecil dan remaja manja yang selalu meminta serta bergantung kepada orang tua atau orang-orang di sekitarnya. Kalau kata orang, aku telah menjadi seorang manusia kepala dua. Menurut definisiku, manusia berkepala dua adalah manusia yang telah mampu memilih jalan hidupnya sendiri. Memecahkan tiap masalah yang dihadapi dan bergantung pada kemampuannya. Apabila dulu aku hanya berpikir tentang hari ini