AKU SEORANG (CALON) PERENCANA



Saat orang bertanya, “Kuliah dimana kau nak?”
Dengan perasan bangga kujawab ,”Planologi ITB”
Tapi justru raut muka heran yang kulihat dari mereka
Seperti bertanya jurusan macam apa itu
Karna ternyata tak banyak masyarakat negeriku yang mengerti istilah ini
Namun saat kubilang perencanaan wilayah dan kota
Mungkin mereka baru memahaminya
Meskipun tak pernah benar-benar tahu pekerjaan apa saja yang dapat kulakukan

Sebenarnya ilmuku sangat sederhana
Pandanglah sekelilingmu maka semua itu dapat menjadi bagian keilmuanku
Taman-taman hijau yang kau nikmati
Ya, aku yang merencanakan agar kota ini tak hanya dipenuhi polusi kendaraan dan pabrik
Sekolah, pasar, rumah sakit yang ada di kotamu
Aku pun yang merencanakan untuk menunjang kebutuhanmu akan sarana tersebut
Tempat dimana kau tinggal sekarang
Aku pun telah menentukan kawasannya karena aku tahu kawasan paling tepat untuk permukiman

Namun…
Kemacetan yang kau lihat tiap hari
Bukan aku yang merencanakan
Aku justru yang berusaha mencari solusi untuk menyelesaikannya
Permukiman padat nan kumuh di tengah kota
Bukan aku pula yang menyebabkan semua itu
Aku berusaha untuk mencegahnya
Karena aku belajar menjadi seorang visionaris yang memprekdisikan masa depan kota
Tapi apa kata masih banyak paradigma kemakmuran tinggal di kota
Dan tak pernah menyadari sisi gelap kehidupan kota yang penuh sesak
Aku pun berjuang mencari solusi

Kemacetan, banjir, tumpukan sampah dimana-mana, permukiman kumuh dan beribu masalah kota lainnya
Adalah bagian dari masalah hidupku sehari-hari
meskipun itu baru segelintir
karena aku pun harus memikirkan kondisi di daerah agar tidak kalah maju dengan kota
aku pun juga memikirkan kondisi ekonomi Negara ini
kekayaan alam bangsa ini pun tak luput dari perhatianku
Mungkin begitu berat karena banyak yang harus kulihat
Tapi itulah yang ilmuku ajarkan
Tentang komprehensivitas
Sehingga aku tak bisa melihat suatu masalah dari satu sisi saja
Aku harus melihat berbagai kondisi aspek lain

Cukup berat memang
Bahkan mungkin menyita waktuku
Tapi inilah jalan hidup yang kupilih sebagai perencana
Mengapa?
Karena aku belajar mengabdi untuk masyarakat
Memang, nantinya aku akan menjadi seorang pemimpin
Tapi bukan untuk menguasai namun untuk melayani
Saat kau menjadi perencana
Jangan pernah berpikir tentang harta, tahta dan kuasa
Tapi berpikirlah untuk kesejahteraan masyarakat
Karena itulah tujuan perencana itu ada
Untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakat
Sehingga kau harus menjadi orang yang paling dekat dengan mereka
Mau mendengar keluhan dan aspirasi mereka
Serta siap bekerja melayani mereka

Kini, aku telah menghabiskan 2 tahunku mendalami keilmuan ini
Ilmu yang nantinya membawa aku menjadi seorang abdi masyarakat
Dan selalu ada satu pertanyaan mengganjal dalam diriku
Siapkah aku mengabdi dengan menjaga idealisme yang selama ini diajarkan para pembimbingku?
Meskipun aku harus menghadapi berbagai realita kesulitan seorang perencana di lapangan
Semoga niat hati ini selalu berada lurus dalam jalanNya
Sehingga memang kesejahteraan masyarakatlah yang selalu jadi tujuanku

Komentar

Postingan populer dari blog ini

YAKIN BERHIJAB?

KEMAHASISWAAN ITB DI MATA NYOMAN ANJANI: SANG PEMIMPIN PERGERAKAN MAHASISWA ITB

EKSPLOITASI SUMBER DAYA ALAM INDONESIA SEBAGAI BENTUK PENJAJAHAN KAPITALIS ASING DI ERA MODERN