Penantian Sang Gadis Berlayar

Disini
Di pinggir pelabuhan yang ramai penuh orang lalu lalang
Sang gadis menunggu
Menunggu dalam sepi sendirinya
Menunggu kapal yang berlabuh untuk ia naiki

Semenjak sang fajar terbit dari ufuk timur
hingga menenggelamkan sinarnya di sisi barat
tak kunjung juga datang kapal yang dinantinya
Meskipun telah banyak kapal berlabuh
dan beberapa siap memberikan tumpangan baginya

Namun...
Bukan kapal-kapal itu yang diinginkan
Dia menanti sosok sang nahkoda
Dia percaya bahwa sang nahkoda akan datang padanya
dan menawarinya untuk berlayar di bahtera kapal besarnya
mengarungi samudra luas
dan menerjang ombak ganas

Entah sampai kapan sang gadis akan terus menunggu
Tapi hanya itu harapannya
dan dia tak mau menghapus setiap harapan dalam nuraninya

Meski banyak kapal lebih megah menawari untuk berlayar bersama mereka
tapi tak satupun dia acuhkan
karna dia merasa cemas orang-orang di kapal tak menerimanya
dan dia tak bisa memahami budaya orang di kapal

Hingga kini
sang gadis masih menanti
Terkadang, dia merasa lelah dan ingin segera berlayar
Tapi selalu terngiang dalam nurani
bahwa dia tak ingin belayar dengan kapal yang salah
bukan dengan sang nahkoda pujaannya
dan akhirnya membawanya pada pulau seberang yang bukan tujuannya

Hanya kesabaran yang mampu dipertahankan
di tengah badai dan cuaca pelabuhan yang tak menentu
Tapi sang gadis tetap berdiri
untuk suatu harapan yang pasti dalam nurani
Masa dimana dia berlayar dengan sang nahkoda

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KEMAHASISWAAN ITB DI MATA NYOMAN ANJANI: SANG PEMIMPIN PERGERAKAN MAHASISWA ITB

YAKIN BERHIJAB?

PENGORBANAN SELALU MEMBUTUHKAN HARGA