BERSYUKUR


Hidup bagaikan menaiki sebuah komedi putar
Kadang kita berada di atas
Kadang pula kita berada di bawah

Tatkala di atas
Rasanya begitu dekat dengan langit
Padahal kita tak pernah tahu di atas langit masih ada langit
Udara bertiup dengan sejuk menerpa kita
Memandang keindahan di sekeliling kita
Yang takkan pernah bisa dinikmati orang yang ada di bawah
Serasa hidup dalam kedamaian
Begitulah kondisi kita bak orang yang sedang diberkati berlimpah
Tapi tahukah
Saat di atas guncangan dan bahaya akan lebih terasa
Sebenarnya kita tak benar-benar dalam kondisi aman

Namun kita kurang menyadari,
Semua kehidupan ada masanya
Saat mesin komedi putar kembali dihidupkan,
Kita dapat beralih ke bawah
Mungkin pemandangannya tak seindah saat kita di atas
Namun resiko kecelakaan kita lebih rendah
Dan kita dapat merasa lebih aman

Akan tetapi
Tak banyak orang mensyukuri sisi lain kondisi yang ada di bawah
Mereka justru iri dengan orang-orang yang ada di atas
Padahal lihatlah di sekeliling
Ternyata masih banyak orang berada di luar arena permainan
Yang ingin menaiki komedi putar
Tapi tak bisa
Mungkin karena tak punya uang atau mereka tak mendapat kesempatan

Seperti itulah hidup
Layaknya menaiki sebuah permainan
Semua bergantung pada Sang Penggerak Permainan
Yang tak lain adalah Sang Pencipta kita
Dialah yang memberikan esensi dan sensasi
Saat kita sedang mencoba permainan
Bukan untuk menangis ketakutan
namun untuk membuat kita tertawa dan bahagia

Jadi,
Tak perlu banyak mengeluh
Maknai setiap sensasi permainan yang dapat dirasakan
Itulah yang membuat hidup tak membosankan



"Hanya sedikit dari kita yang melihat hidup sebagaimana nyatanya. Sebagian besar orang hanya melihat hal-hal dari sudut pandang sendiri, memandang orang lain dengan kacamata kesukaan dan kebencian, prasangka dan praduga, hasrat, kepentingan dan ketakutan diri sendiri."

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KEMAHASISWAAN ITB DI MATA NYOMAN ANJANI: SANG PEMIMPIN PERGERAKAN MAHASISWA ITB

YAKIN BERHIJAB?

PENGORBANAN SELALU MEMBUTUHKAN HARGA