Sepi adalah Teman

Di balik tirai jendela ini
Sepasang mata coklat memancarkan binarnya
Binar sepi seakan ingin menitikkan air mata
Kontras dengan pemandangan yang dilihat di kejauhan
Hingar binar lampu-lampu mewah gedung tinggi ibukota
di bawah gelap angkasa malam

Senyumnya tak semanis dan seceria dulu
Wajahnya selalu menyimpan sepi dan duka
Meskipun sekitar penuh canda tawa
Tapi rasa tak mampu berbohong

Sepi ini adalah teman sejati
Teman menikmati langit malam
Kawan berbagi dingin hembusan angin malam
Tempat bercerita yang selalu mampu mendengar
meskipun tak pernah ada jawabnya
Tapi, memang hanya itu yang dibutuhkan saat ini

Entah rasa apa yang menggelayut dalam diri
Namun sepi ini sungguh nyaman
Meski ia pun ingin kembali pada masa canda tawa
Akan tapi, tak ada kehangatan yang bisa mengukir senyum manisnya
Tak ditemuinya ruang untuk mendengar dan berbagi

Mungkin ini yang terbaik baginya saat ini
Berteman sepi di kala malam
yang mampu membuat logika berpikir dan hati merasa
tentang perjalanan yang telah dilalui
dan mungkin
dapat membawanya kembali dekat
dalam pangkuan jalan Sang Maha Pencipta

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KEMAHASISWAAN ITB DI MATA NYOMAN ANJANI: SANG PEMIMPIN PERGERAKAN MAHASISWA ITB

YAKIN BERHIJAB?

PENGORBANAN SELALU MEMBUTUHKAN HARGA